Ketika tunas ini tumbuh Serupa tubuh yang mengakar Setiap nafas yang terhembus Adalah kata Angan, debur dan emosi Bersatu dalam sebuah perpautan Tangan kita terikat Lidah kita menyatu Maka setiap apa yang terucap Adalah sabda pendita ratu Ah, luar itu pasir Luar itu debu Hanya angin yang meniup saja Lalu hilang tak ada Tapi kita tetap menari Menari cuma kita yang tau Jiwa ini tandus Bukan itu saja Bahkan akan kita bawa semua Kerna kita Adalah satu
No comments:
Post a Comment