Sejauh mana perniagaan dropshipping itu halal

“Ya Allah, cukupkanlah aku dengan rezeki-Mu yang halal sehingga aku tidak membutuhkan kepada hal-hal yang Engkau haramkan. Dan jadikanlah aku merasa puas dengan kemurahan-Mu sehingga aku tidak mengharapkan kemurahan selain kemurahan-Mu.”

Dalam keterpaksaan mencari cabang rezeki yang lain..
Dalam keghairahan mencari duit tambah..
Dalam kepesatan arus perniagaan..

Akhirnya..aku akui..ia bukan semudah ABC123 untuk menuruti kehendak syariat dalam mencari rezeki halal demi sesuap nasi.

Pengalaman aku sendiri beberapa kali sudah terkena. Yang akhirnya..aku dah malas nak beli cara online. Antaranya aku beli t-shirt maternity, baby cot dan baru baby. Yang maternity tshirt tu setuju nak color lain..bila dah bayar ckp color tu x available pulak. Terima jer la color lain dengan trpaksa. Yang baby cot, nak color dan design lain, lps bayar org tgh tu ckp xde spec mcm tu, yg hampir2 sama jer. Bila brg sampai..tgk design pon lain sket...Arghhhh! Yang barut baby tu plk..harga bende alah tu cuma rm28..tp kos byrn paypal sampai dkt rm100! Gila kentang!

Ketidakjujuran ni bukan saja berlaku dari pihak penjual secara kecil-kecilan malahan penjual yang nampak gah di talian pun MENIPU. Jika sebarang jenis/cara perniagaan dijalan secara telus/jelas dan mengikut syariat, baguslah..go on dengan cara begitu. Tiba-tiba hari ini seorang bff up psl dropshipping itu haram. Aku cari beberapa artikel yang berkaitan. Apa yang aku faham...readers boleh baca dari artikel di bawah. Malas pulak aku nak alih bahasa.

Dropshipping

Hadirnya sistem dropshipping bak hembusan angin surga bagi banyak orang untukDAPAT mewujudkan impian menjadi penguaha sukses. Betapa tidak. Dengan sistem dropshipping, Anda dapat menjual berbagai produk ke konsumen, tanpa butuh modal atau berbagai piranti keras lainnya. Yang dibutuhkan hanyalah foto-foto produk yang berasalkan dari supplier/toko. Anda dapat menjalankan usaha sistem ini walau tanpa membeli barang terlebih dahulu, dan ajaibnya, dropshipper dapat menjualnya ke konsumen dengan harga yang dia tentukan sendiri.
Dalam sistem dropshipping, konsumen terlebih dahulu membayar secara tunai atau transfer ke rekening dropshipper. Selanjutnya dropshipper membayar ke supplier sesuai harga beli dropshipper disertai ongkos kirim barang ke alamat konsumen. Dropshipper berkewajiban menyerahkan data konsumen, yakni berupa nama, alamat, dan nomor telepon kepada supplier. Bila semua prosedur terebut dipenuhi, supplier kemudian mengirimkan barang ke konsumen. Namun perlu dicatatkan, walau supplier yang mengirimkan barang, tetapi nama dropshipper-lah yang dicantumkan sebagai pengirim barang. Pada transaksi ini, dropshipper nyaris tidak megang barang yang dia jual. Dengan demikian, konsumen tidak mengetahui bahwa sejatinya ia membeli barang dari supplier (pihak kedua), dan bukan dari dropshipper (pihak pertama).

Keuntungan Sistem Dropshipping

Beberapa keuntungan sistem dropshipping antara lain:
1. Dropshipper mendapat untung atau fee atas jasanya memasarkan barang milik supplier.
2. Tidak membutuhkan modal besar untuk menjalankan sistem ini.
3. Sebagai dropshipper, Anda tidak perlu menyediakan kantor dan gudang barang.
4. Walau tanpa berbekal pendidikan tinggi, asalkan cakap berselancar di dunia maya, Anda dapat menjalankan sistem ini.
5. Anda terbebas dari beban pengemasan dan distribusi produk.
6. Sistem ini tidak kenal batas waktu atau ruang, alias Anda dapat menjalankan usaha ini kapan pun dan di mana pun Anda berada.

Hukum Sistem Dropshipping

Jangan hanya sebatas memikirkan kemudahan atau besarnya keuntungan. Status halal dan haram setiap jenis usaha yang hendak Anda jalankan harusnya menempati urutan pertama dari semua pertimbangan. Sikap ini selaras dengan doa Anda kepada Allah ‘Azza wa Jalla,
“Ya Allah, cukupkanlah aku dengan rezeki-Mu yang halal sehingga aku tidak membutuhkan kepada hal-hal yang Engkau haramkan. Dan jadikanlah aku merasa puas dengan kemurahan-Mu sehingga aku tidak mengharapkan kemurahan selain kemurahan-Mu.”
Dan untuk mengetahui status hukum halal-haram suatu perniagaan, Anda harus melihat tingkat keselarasan sistemnya dengan prinsip-prinsip dasar perniagaan dalam syariat. Bila perniagaan selaras dengan prinsip syariat, halal untuk Anda jalankan. Namun bila terbukti menyeleweng dari salah satu prinsip atau bahkan lebih, sepantasnya Anda mewaspadainya. Berikut beberapa prinsip syariat dalam perniagaan sistem dropshipping yang perlu Anda cermati.
Prinsip Pertama: Kejujuran
Berharap mendapat keuntungan dari perniagaan bukan berarti menghalalkan dusta. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam beberapa kesempatan menekankan pentingnya arti kejujuran dalam perniagaan, di antara melalui sabdanya, “Kedua orang yang terlibat transaksi jual-beli, selama belum berpisah, memiliki hak pilih untuk membatalkan atau meneruskan akadnya. Bila keduanya berlaku jujur dan transparan, maka akad jual-beli mereka diberkahi. Namun bila mereka berlaku dusta dan saling menutup-nutupi, niscaya keberkahan penjualannya dihapuskan.” (Muttafaqun ‘alaih)
Prinsip Kedua: Jangan Menjual Barang yang tidak Anda Miliki
Islam sangat menekankan kehormatan harta kekayaan kepada para penganutnya. Karena itu Islam mengharamkan berbagai bentuk tindakan merampas atau pemanfaatan harta orang lain tanpa izin atau kerelaan darinya. Allah Ta’ala berfirman, yang artinya, “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama suka di antara kamu.” (QS. An-Nisa’ 29).
Tidak halal harta orang Muslim, kecuali atas dasar kerelaan jiwa darinya.” (HR. Ahmad, dan lainnya). Begitu besar penekanan Islam tentang hal ini, sehingga Islam menutup segala celah yangDAPAT menjerumuskan umat Islam kepada praktik memakan harta saudaranya tanpa alasan yang dibenarkan.
Prinsip Ketiga: Hindari Riba dan Berbagai Celahnya
Sejarah umat manusia telah membuktikan bahwa praktik riba senantiasa mendatangkan kehancuran tatanan ekonomi masyarakat. Wajar bila Islam mengharamkan praktik riba dan berbagai praktik niaga yang dapat menjadi celah terjadinya praktik riba. Di antara celah riba yang telah ditutup dalam Islam adalah dalam hal menjual kembali barang yang telah Anda beli namun secara fisik belum sepenuhnya Anda terima dari penjual.
Belum sepenuhnya Anda terima bisa jadi:
(1) Anda masih satu majelis dengan penjual, atau
(2) Fisik barang belum Anda terima, walaupun Anda telah berpisah tempat dengan penjual.
Pada kedua kondisi tersebut Anda belum dibenarkan menjual kembali barang yang telah Anda beli. Hal ini mengingat kedua kondisi tersebut menyisakan celah terjadinya praktik riba. Sahabat Ibnu Umar Radhiallahu‘anhuma mengisahkan, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang dari menjual kembali setiap barang di tempat barang itu dibeli, hingga barang itu dipindahkan oleh para pembeli ke tempat mereka masing-masing.” (HR. Abu dawud dan Al-Hakim)
Dalam hadis lain beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barang siapa membeli bahan makanan, maka janganlah ia menjualnya kembali hingga ia benar-benar telah menerimanya.” Ibnu ‘Abbas berkata, “Dan saya berpendapat bahwa segala sesuatu hukumnya seperti bahan makanan.” (Muttafaqun ‘alaih)
Sahabat Ibnu Abbas Radhiallahu anhuma ditanya lebih lanjut tentang alasan larangan tersebut menyatakan, “Yang demikian itu karena sebenarnya yang terjadi adalah menjualDIRHAM dengan dirham, sedangkan bahan makanannya ditunda (sekadar kedok belaka).” (Muttafaqun ‘alaih)
Sistem dropshipping pada praktiknya bisa melanggar ketiga prinsip terebut, atau salah satunya, sehingga keluar dari aturan syariat alias haram. Seorang dropshipper bisa aja mengaku sebagai pemiliki barang atau sebagai agen. Padahal kenyataannya tidak demikian. Karena dusta, konsumen menduga ia mendapatkan barang dengan harga murah dan terbebas dari praktik percaloan. Padahal kenyataannya tidak demikian. Andai ia menyadari sedang berhadapan dengan seorang agen atau pihak kedua, bisa saja ia mengurungkan pembeliannya.
Pelanggaran bisa juga berupa dropshipper menawarkan, lalu menjual barang yang belum ia terima. Ini walaupun ia telah membelinya dari supplier. Dengan demikian, dropshipper melanggar larangan Nabishallallahu ‘alaihi wa sallam sebagaimana tersebut dalam di atas. Atau bisa jadi dropshipper menentukan keuntungan melebihi yang diizinkan supplier. Jelaslah, ulah dropshipper merugikan supplier, karena barang dagangan miliknya telat laku, atau bahkan kehilangan pasar.
Solusi
Agar terhindar dari berbagai pelanggaran-pelanggaran terebut, AndaDAPAT melakukan salah dari beberapa alternatif berikut ini.
Alternatif Pertama: Sebelum menjalankan sistem dropshipping, terlebih dahulu Anda menjalin kesepakatan kerjasama dengan supplier. Atas kerjasama ini Anda mendapatkan wewenang untuk turut memasarkan barang dagangannya. Atas partisipasi Anda, Anda berhak mendapatkan fee alias upah yang nominalnya telah disepakati bersama. Penentuan fee bisa saja dihitung berdasarkan waktu kerjasama. Atau berdasarkan jumlah barang yang telah Anda jual. Bila alternatif ini yang Anda pilih,  berarti Anda bersama supplier menjalin akad ju’alah (jual jasa). Ini salah satu model akad jual-beli jasa yang upahnya ditentukan sesuai hasil kerja, bukan waktu kerja.
Alternatif Kedua: Anda dapat mengadakan kesepakatan dengan calon konsumen. Atas jasa Anda untuk pengadaan barang, Anda mensyaratkan imbalan dalam nominal tertentu. Dengan demikian, Anda menjalankan model usaha jual-beli jasa, atau semacam biro jasa pengadaan barang.
Alternatif Ketiga: Anda dapat menggunakan skema akad salam. Dengan demikian, Anda berkewajiban menyebutkan berbagai kriteria barang kepada calon konsumen, baik dilengkapi dengan gambar barang atau tidak. Setelah ada calon konsumen yang berminat terhadap barang yang Anda tawarkan dengan harga yang disepakati, barulah Anda mengadakan barang. Skema salam barangkali yang paling mendekati sistem dropshipping. Walau demikian, perlu dicatat adanya dua hal penting yang mungkin membedakan di antara keduanya.
1. Dalam skema akad salam, calon konsumen harus membayar tunai alias lunas pada awal akad.
2. Semua risiko selama pengiriman barang hingga barang tiba di tangan konsumen menjadi tanggung jawab dropshipper, dan bukan supplier.
Alternatif Keempat: Anda menggunakan skema akad murabahah lil ‘amiri bissyira’ (pemesanan tidak mengikat). Yaitu ketika ada calon konsumen yang tertarik dengan barang yang Anda pasarkan, segera Anda mengadakan barang tersebut sebelum ada kesepakatan harga dengan calon pembeli. Setelah mendapatkan barang yang diinginkan, segera Anda mengirimkannya ke calon pembeli. Setiba barang di tempat calon pembeli, barulah Anda mengadakan negosiasi penjualan dengannya. Calon pembeli memiliki wewenang penuh untuk membeli atau mengurungkan rencananya.
Mungkin Anda berkata, bila alternatif tersebut yang saya pilih, betapa besar risiko yang harus saya pikul. Betapa susahnya kerja saya. Terlebih bila calon pembeli berdomisi jauh dari tempat tinggal saya.
Saudaraku, apa yang Anda utarakan benar adanya. Karena itu, mungkin alternatif tersebut yang paling sulit untuk diterapkan. Terutama bila Anda menjalankan bisnis secara online. Walau demikian, bukan berarti risiko besar tidakDAPAT ditanggulangi. Untuk menanggulanginya, sebagai penjual, Anda dapat mensyaratkan hak khiyar (hak pilih membatalkan pembelian) kepada supplier dalam batas waktu tertentu. Dengan demikian, bila calon pembeli batal membeli, Anda dapat mengembalikan barang kepada supplier. Sebagaimana Anda juga dapat mensyaratkan kepada calon pembeli bahwa bila batal membeli, ia menanggung seluruh biaya mendatangkan barang dan mengembalikannya kepada supplier.
Semoga dapat menambah khazanah ilmu agama Anda. Semoga Allah Ta’ala memudahkan dan memberkahi perniagaan Anda. Wallahu Ta’ala a’alam bisshawab.
Keterangan dia atas adalah artikel yang ditulis oleh Dr. Muhammad Arifin Badri, dan diterbitkan dalam majalah Pengusaha Muslim edisi 31. Pada edisi ini, majalah Pengusaha Muslim secara khusus mengupas Halal-haram Bisnis Online. Berikut beberapa artikel penting lainnya:
1. Halal-haram
Artikel ini ditulis oleh Ustadz Aris Munandar, M.PI. Secara khusus mengupas batasan halal-haram melakukan bisnis iklan melalui.
2. Kaidah Umum Bisnis Online yang Halal
Secara khusus, melalui artikel ini, Dr. Muhammad Arifin Baderi mengupas batasan umum dalam kerangka kajian fikih mengenai bisnis online yang banyak diterapkan pelaku bisnis dunia maya
3. Hukum Bisnis Afiliasi
Afiliasi ebook yang sempat booming di dunia maya, ternyata menyimpan banyak masalah. Oleh Dr. Muhammad Arifin Baderi, disimpulkan bahwa bisnis ini sejatinya bertentangan dengan aturan syariah.
4. Masalah Software Bajakan
PenggunaINTERNET, umumnya tidak bisa lepas dari software andalannya. Di sisi lain, nilai nominal sebuah software, hampir tidak sepadan dengan keuntungan yang didapatkan. Adakah jalan pintas yang dihalalkan? Anda bisa simak studi kasus oleh Ustadz Kholid Samhudi, Lc. dalam artikel ini.
5. Transaksi salam online
Transaksi salam merupakan salah satu alternatif untuk model bisnis online yang halal. Bagaimana bentuk transaksi ini? Dr. Erwandi Tarmidzi mengajak anda untuk memahaminya dari sudut pandang fikih klasik dan kontemporer.
6. ZakatUANG Paypal
Di rubrik zakat, Ustad Muhammad Yasir, Lc menyesuaikan artikelnya dengan mengupas aturan zakat untuk Paypal

http://www.konsultasisyariah.com/hukum-jualan-sistem-dropshipping/

Bapa mempuree


kalo sesiapa tgk aku pegi buang sampah, mereka akan ckp pd aku.. Mereke: "aku...keje ni laki aku yg buat."
dan aku akn jawab..ala..kebetulan aku nak keluar. aku buang lah. ( salah ke? )
jika kebetulan itu berlaku 2x.. memang nampak lah macam hobi aku buang sampah! jer..  haha.
ok aku buang sampah ke..paku dinding ker..apa aku nak kesah. kalo u ols malabel itu men's task.
Sebab...dah tak terkira dah laki aku memasak! And bagi makan siap hidang sampai lutut pada semua family members. And if your husband never do that, so dont ask why my hobby is garbage collecting! haha..pekisah! mak suka! masak tu memang keje aku ke tak..tak kesah la kan. sapa yg sempat boleh buat ajer..kat dlm rmhtangga (kami) xde pon label ni keje sape tu keje sapa. sama2 buat. dengan anak dua skrg, sorg handle yg 1st, sorg handle yg second. atau ikut la kalo sempat handle la dedua skali! tak kesah pon.
sama jugak bab bagi makan baby. ibu2 di luar blog in memang expert lah. siap memblog all the recipes. aku masih bertatih belajar. sebab...time si abang makan puree fresh jer. x buat frozen pon. and time tu my kakak maih banyak masa untuk handle. now dah lain. aku kene belajar lebih utk jd super-mom.
Bukan senang nak selfie dengan ini bam-bam


Walid biasa jer sediakan bubur then blend makanan baby Tsaqiif..cuma xde masa lah nak blog bagai. ( ke aku yg tak tahu..haha).
i shouldn't ask for more.
Titik.

actually im so impressed. after read a blog. written by a husband and also a father.
i googled about puree preparation for baby. and what i found ...
nah!

https://mudabahaya.wordpress.com/2014/03/02/home-made-puree-untuk-qaleesya/
Ir lg tu bak hang!

For those yang malas nak go through all the comments, aku nak cedok bende2 fenting kat situ buat peringatan semua readers.

Boss dia cakap..

"A man should never neglect his family for business. That is the reason why i leave office on time everyday.😆
By the way, thanks for reading my blog. Cheers."

OK. keje bukan alasan kan. Untuk balik lambat. Atau serahkan semua tugasan perihal anak2 dan rumah pada isteri sahaja. Suami kene sama naik. Apatah lagi bila anak dah bertambah. Weeee! Tak menang tangan.

Salute pada bapa2 yang expert tentang baby ni semua...

Semakin bersemangat aku dalam bab homemade baby food sebab...Tsaqiif pon jenis bersemangat makan!

1st ramadhan 2015

Oh yes! Ramadhan is here.
Now me & hubb with 2 little heroes.

Besides the amount of our heroes yang dah bertambah tu, terdapat beberapa perubahan lagi dalam life kitorg. Wish all of the changes make things better. InsyaAllah.
This year working life aku sebagai fulltime pensyarah lah pulak. Working scenario of course berbeza sebab jika kesibukan tu datang, memang menggila dan kene keje pada off days. Malam tak boleh ganggu lah. Just for family. Rakan-rakan bujang teruskan perjuangan di malam hari. But once student cuti...longgggg leave, habis setahun-setahun belajar, baru rasa lepaks sikit. And just focus pada penambahbaikan next season punya pembelajaran. OK la kot daripada terasa bz sepanjang masa bertahun-tahun. (Hint...hint..) but i still love syst development world...still n missed. Yang tak berubahnya ialah masih jadi kuli. It's OK then. Malas nak menanggung beban and pressure berlebihan coz since anak dah bertambah ni, banyak urusan terkejar sana sini. Oh commitments.

Kehadiran Tsaqiif Ahmad Al Fatih memang memberatkan hati untuk meninggalkannya sehari-hari. Sebab bonding sangat kuat dan berbeza. Si abang Q macam biasa dengan urusan self learning dia haha, since quit from taska dia lebih senang belajar sendiri kalau Walid bz keje. Pagi2 dah request.."Mommy! Nak ABCD Song!" Allahu..sampai si anak sulong ni dah pandai baca ABCD..dan pandai kira one, two, three till ten, Aliff, Baa, Taa..masih belum jelas susunan bila sampai kat shod, dhod, tho, dzo....agak berboloks bunyi di situ.. Alhamdulillah..nursery rhythms n songs pon dia dh pandai nyanyi sendiri.

OK. So preparation more to sambut Ramadhan. Raya kedian-kedian takpe. Chess..tu utk mereka. Maknya kne awal sket jer. Tahun ni malas nak beli baju instant. Rindu baju kurung upahan. Sehari sebelum hari ini 1st Ramadhan, bukan I soghang jer yang macam kalut tapi buat cool..pegi pasaraya Giant ada sorg ibu having chit chat with me sambil pilih kcg pnjg psl kalut girl dia 1st time nak puasa haha. Mcm2 ragam. Aku kalut fikirkan nak prepare food utk 2 heroes bulan2 puaa ni. Adik punya home made lah. Malam2 bg puree.

Over jer..ade lg 2 item xde dlm pic. Slh satunya minyak habatussauda. Setitik je pun tapi..auuu menyengat. Hrp Tsaqiif redho jer la..demi untuk kesihatan cara sunnah OK.
The color blend. Taste it first before give to your baby
Siap untuk masuk freezer
 Adik kalau dah kenyang, dah poo-poo, baru senang nak tdo and blh main sendiri dgn happy. Waktu malam aku prefer untuk bg makanan yg x berat sgt tuk adik. Pdhl sebelum ni bedal bubur naik jgk. Now, dah ubah selepas korek2 info sana-sini.

Untuk Abg Q kudap2 siang hari bulan ramadhan ni..mommy belikan fish ball..iang abg jarang makan bersungguh .. waktu berbuka nanti baru blh join makan sama. Teringat waktu aku zaman kekanak. Kalau puasa penuh baru blh join berbuka, kalau tak poser, jangan harap lah..

Yg ni mak budak2 punya
Daaaaa!

I am now a referee

Bismillah..
Allahuakahbar..
Alhamdulillah..masih Dipinjamkan nafas hingga saat ini ... yang akan menyambut Ramadhan yang suci buat kesekian kalinya.. Syukur pada Ilahi.
Pastinya cabaran Ramadhan kali ni darab dengan 2.
Yang lepas Q baru 'buleh kaki' dan ligat dalam masjid kalau bawak dia. Memang nak beribadat tu 'kelaut' lah jawabnya. Dan susah juga untuk Walid tinggalkan ke masjid sebab pasti akan ada drama.

Sekarang, aku masih kurang yakin untuk handle anak-anak tanpa ke-berada-an Walid bersama atau Bonda aku bersama sebab almaklumlah hero sama hero suka berebut perhatian wanita idaman mereka buat masa ini haha.. Berebut mainan lagi. Yang sulong ahu jadi dominan. Yang muda mahu bersaing. Lepas tu drama. Bergilir menangis. Auuu migrain mak!

Tsaqiif Ahmad belum merangkak. Suka sangat menjulur sampai kulit ibu jari kaki dah 'auh'! Kesian. Jadinya, prinsip2 semasa anak pertama tak dapat kekal dengan anak ke dua. Terpaksa wujudkan kenderaan untuk baby T juga untuk elakkan sebarang kecuaian Abg Q yang kdg berlari laju atau terlompat-lompat. Ramai yang menentang tapi apakan dayaku. Asyik abang Q jer yang dapat habuan. Adik nak juga. Tsaqiif Ahmad juga ada kalanya perlu full attention. Memang tak boleh nak buat ape lah. Kerja-kerja memasak dan memakan dikuasai Walid 80%. Hanya jika T tdo baru aku boleh berkarya di dapur.

Para

Aku tak tahu kenapa aku suka tengok kewujudan para di dapur/dalam ruang tamu atau ruang2 lain sebagai tmpt utk letak barang. Beli kat giant murah banyak bende2 alah ni daripada kat kedai2 perabot. Belum pasang lagi. Masih belum decide posisi.
Cantik Wok!

Sangat!





Next

Done lantai. Urgent punya pasal nak settle cecepat sebelum cuti sekolah sebelum Ramadhan. Abang ipar komen la kata lawa. Dia saja la nak jaga hati aku. Then dia bagitahu kakak aku dia kata gelap! Haha.
Tak pe lah. Apa nak buat. Nanti aku cover dengan karpet cerah pulak! Nak sedapkan hati sendiri sebenarnya. Atau nanti tindih dengan corak lain. Mak aih. Konon bajet. Pelan asal, alah pilih je dulu mana-mana tak payah nak beria-ia sangat.
Lepas tu kakak buat lawatan di malam hari. Kakak cakap, ok je lah. Takde lah tak lawa sangat! Ye ke? Dalam hati lega lah sikit.
Itu dalam rumah dan dalam bilik semua.
Kemudian dapur.
Port penting bagi suami terchenta. Haha. Ye lah. Dia kan chef kami.
Kedai ke2 juga. Lepas minta pendapat kakak dan anak dia, akhirnya aku pilih color faveret aku + silver sikit. Ramai puas hati.

Next. Kakak dah bagi meja. So kene cari kerusi je lah.
Mana ada kedai perabot jual kerusi makan sahaja. Haha. Kot.
So, cari kat bundle lah.
On the way balik ke rumah family, ternampak kerusi konsep bar. Dah berkenan sangat. Janji punggung empuk.

Lepas tu mulalah pergi kedai Mr.DIY cari pelapik serbaguna. Haha. Bagi selesa sikit.
Apa-apa lah. Janji sedap duduk makan.
Kaki meja dah mcm kaki kuda.
Susun atur belum final lagi. Sebab dalam proses mengemas lagi.